Bicara mengenai Es krim, siapa yang tidak mengenal Es krim semua prang di dunia tidak asing lagi dengan sebutan Es krim, selain rasanya yang enak, Es krim juga merupakan makanan favorit bagi banyak kalangan. Es krim juga bisa dibilang sehat
lantaran memiliki bahan utama berupa susu.
Meski begitu, banyak berkembang pula mitos seputar es krim. Dikutip
dari National Geographic, berikut beberapa mitos tentang es krim yang
tidak sepenuhnya benar:
Es krim membuat tubuh jadi gemuk. Hal ini adalah
mitos. Dalam satu takaran saji es krim hanya akan menyumbang energi dan
lemak yang jumlahnya kecil. Kurang lebih kontribusi energi hanya 10
persen dari kebutuhan energi per hari dan 15 persen untuk kebutuhan
total lemak harian.
Es krim memicu penyakit batuk dan pilek. Es krim
segera meleleh dalam mulut dan kerongkongan saat dimakan. Oleh sebab
itu, es krim tidak memengaruhi suhu tubuh karena tidak terlalu dingin.
Jadi anggapan tersebut hanya mitos. Batuk pilek sering disebabkan oleh
serangan virus atau allergen yang memicu alergi.
Es krim membuat lubang pada gigi. Penyebab gigi
berlubang yaitu fermentasi karbohidrat dan gula yang masih berada di
dalam rongga mulut atau menempel di gigi. Disarankan agar setelah
mengonsumsi makanan, termasuk es krim, segera berkumur. Selain itu
jangan lupa gosok gigi secara teratur. Makan es krim tidak secara
langsung menyebabkan gigi berlubang.
Makan es krim menimbulkan sakit kepala saat memakannya terlalu cepat. Kejadian
yang disebut dengan brain freeze ini tidak hanya terjadi saat makan es
krim. Namun makanan atau minum dingin apapun bisa menjadi pemicu. Pada
saat “otak beku” itu terjadi, terjadi pendinginan sinus frontalis yang
terlampau cepat. Akibatnya, terjadi nyeri lokal pada saraf. Namun teori
lain menyatakan, kejadian ini dipicu penyempitan pembuluh darah di
langit-langit dan belakang mulut. Hal ini mengaktifkan saraf nyeri yang
melebar sampai di kepala. Belakang mulut ada saraf sphenopalatine ganglion yang diduga sebagai penyebab otak beku.
Sumber: http://sidomi.com/