Sebuah studi yang dipublikasikan pada Pertemuan Tahunan Ilmuwan dari American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI) disebutkan, ponsel Blackberry bisa menjadi penyebab munculnya laergi (alergen) untuk penggunanya. Risiko ini muncul karena Balckberry diketahui memakai bahan baku dari cobalt dan nikel pada produknya. Kedua unsur ini adalah alergen yang paling sering ditemukan untuk kategori logam.
Tania Mucci, penulis studi tersebut mengatakan, cobalt dan nikel bisa memunculkan reaksi alergi yang beragam.
Jika penyebab alergi ini tidak disingkirkan pada orang yang rentan
dengan kedua unsur itu, maka reaksi alergi menjadi semakin parah. Gejala
alergi yang
muncul karena nikel dan kobalt antara lain kemerahan, pembengkakan,
gatal, eksim, lesi kulit, dan masalah di jaringan parut.
“Kedua logam dapat menyebabkan reaksi alergi termasuk kering, patch gatal sepanjang tulang pipi, rahang dan telinga,” kata Mucci yang anggota ACAAI, seperti dikutip Times of India.
Pada studi ini diperbandingkan antara Blackberry dengan iPhone.
Hasilnya, iPhone lebih aman bagi kulit penggunanya. Sementara pada
Blackberry, sepertiga produk yang diuji mengandung nikel. Pada produk Blacberry model flip, bahkan ditemukan 91 persen unsur nikel dan 52 persen unsur cobalt.
Peneliti menyarankan untuk tidak terlalu lama memakai Blackberry saat bertelepon.
Jika tiba-tiba kulit merasa gatal atau timbul gejala alergi lain
setelah kontak fisik dengan Blackberry, sebaiknya sementara waktu tidak
menggunakannya dulu. Disarankan pula untuk memilih ponsel dengan bahan
baku plastik untuk mencegah alergi.
“Pasien yang memiliki alergi nikel dan kobalt harus mempertimbangkan menggunakan iPhone atau Droids untuk mengurangi timbulnya reaksi alergi,” kata Luz Fonacier, ahli alergi yang juga turut terlibat pada studi ini.
sumber