Di balik asam manisnya yoghurt, ternyata menyimpan manfaat untuk kesehatan jantung. Dalam sebuah presentasi pada American Heart Association’s High Blood Pressure Research 2012 Scientific Sessions disebutkan, orang yang rutin mengonsumsi yoghurt dimungkinkan mempunyai tekanan darah sistolik lebih rendah dibanding yang tidak mengonsumsi.
Dalam pembacaan tekanan darah, sistolik merupakan panduan pembacaan nilai tekanan darah yang berada di atas. Tekanan sistolik merupakan penilaian terhadap kekuatan darah pada dinding arteri sewaktu jantuk berdenyut.
Saat tekanan darah sistolik meningkat tajam, maka berpotensi menjadi
penyebab terjadinya serangan jantung, stroke, gagal jantung kongestif,
kerusakan ginjal, hingga kebutaan
Dikutip dari CBS News, studi ini diikuti oleh 2.000 sukarelawan.
Mereka diamati selama 15 tahun terkait pola makan pada tiga interval.
Mereka diharuskan menjawab kuesioner yang telah disiapkan.
Hasilnya, orang yang terbiasa makan yoghurt – terutama yoghurt rendah lemak – memberikan kontribusi dalam mencegah kenaikan tekanan darah sebesar 31 persen.
Setidaknya untuk mendapatkan hasil tersebut, seseorang mesti makan
yoghurt sebanyak enam ons atau setara dengan dua persen kalori tubuh per
tiga hari.
Yoghurt bisa memiliki manfaat demikian karena punya kandungan kalsium
dan potasium. Potasium berguna untuk menghalau natrium yang membuat
tekanan darah menjadi naik. Sementara kalsium membuat pembuluh darah
menjadi sehat. Tapi ingat, pilih yoghurt yang rendah lemak. Sebab, jenis lemak yang ada pada yoghurt termasuk dalam lemak jenuh.