Meski tertawa itu bisa menyehatkan fisik dan mental, namun saat ini
banyak orang yang tidak terlalu banyak tertawa dalam kesehariannya.
Tekanan hidup sehari-hari diduga menjadi salah satu penyebabnya. Dan,
menurut sebuah studi dari situs Jackpotjoy di 17 kota Eropa, orang sekarang lebih sedikit tertawa dibandingkan dengan orang dewasa di kehidupan 60 tahun yang lalu.
Untuk ukuran kehidupan modern seperti sekarang, kebanyakan orang
teratwa dalam satu hari hanya berkisar enam menit. Sementara pada 60
tahun yang lalu, orang-orang bisa menghabiskan 18 menit sehari untuk tertawa.
Standar hidup yang lebih baik di zaman sekarang, tidak lantas membuat
orang bisa lebih santai dan membuatnya dapat tertawa lepas.
Buktinya, sekitar 66 persen responden yang terlibat dalam studi ini mengatakan putus asa untuk memiliki kebahagiaan dalam hidup.
Berbagai permasalahan yang mendera hidup mereka, sampai melupakan untuk
mencari bentuk kebahagiaan yang diingini. Dalam survey itu terkuak
bahwa kurangnya uang, cuaca buruk, urusan pekerjaan, hingga komitmen
yang ada dalam keluarga menjadi alasan responden tidak mampu mendapatkan
rasa bahagia.
“Tertawa adalah perilaku penting dari seseorang, menyenangkan, bahagia dan membawa banyak manfaat,” kata Psikolog Anjula Mutanda, seorang ahli kesehatan mental, seperti dikutip Times of India.
Menurut para ahli, minimal diperlukan 15 kali dalam sehari untuk tertawa agar perilaku itu punya efek bagi tubuh.
Dari studi tersebut didapatkan hasil, rata-rata orang Inggris tertawa
7,2 kali sehari. Masyarakat Norwich tertawa 5,4 kali sehari, Brighton
6,1 kali, Galsgow 6,2 kali, dan Leeds 8,7 kali. Sementara untuk
kalangan anak-anak prasekolah yang seringkali hidup tanpa membawa banyak
beban masalah, bisa tertawa hingga 350 kali sehari.