Layanan microblogging populer, Twitter, dikabarkan telah mengakuisisi startup layanan video sharing Vine. Hal ini semakin memperkuat kabar sebelumnya bahwa Twitter akan menyiapkan layanan hosting video sendiri.
Vine sendiri adalah startup layanan video sharing yang hingga saat
ini belum pernah diluncurkan secara resmi. Vine kabarnya didirikan oleh 3
orang pada bulan Juni dan berbasis di New York. Beberapa pihak
berspekulasi bahwa Vine tetap meluncurkan layanan sendiri, namun belum
ada konfirmasi resmi hingga saat ini.
Berbeda dengan YouTube, Vine mengusung konsep yang mirip dengan
Twitter, yaitu layanan sharing video khusus untuk video yang berdurasi
sangat singkat, yaitu beberapa detik saja per video-nya. Konsep yang
diusung Vine memang sejalan dengan Twitter memiliki batasan karakter yang sangat singkat, 140 karakter.
Layanan Vine ini juga mendukung kemampuan untuk mengambil potongan
singkat ke dalam beberapa video yang kemudian dapat dengan cepat
diunggah. Sehingga orang akan menikmati sebuah video utuh yang terdiri
dari beberapa potongan video kecil.
Layanan Vine ini mungkin menarik bagi yang memiliki keterbatasan bandwidth untuk menikmati streaming video atau mengunggah video yang berdurasi cukup panjang.
Twitter sendiri sebelumnya dikabarkan akan menghadirkan layanan video
hosting sendiri, sehingga pengguna dapat langsung menyertakan video
pada tweet-nya tanpa harus menggunakan layanan pihak ketiga seperti
TwitVid atau YFrog.
Seperti yang dilansir dari Slashgear (10/10/2012), sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Twitter maupun Vine terkait akuisisi layanan Vine oleh Twitter.