Ketika beranjak dewasa, hubungan antara anak-anak dengan orangtua
biasanya makin berjarak karena anak-anak ingin lebih mandiri dan belajar
menjadi dewasa. Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan
banyak waktu dengan orangtua ternyata sangat bermanfaat bagi
pengembangan diri remaja.
Para peneliti mempelajari 200 keluarga selama 7 tahun dan menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan orangtuanya cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik. Tak hanya itu, tingkat kepercayaan diri dan harga dirinya juga lebih tinggi, terutama jika banyak berinteraksi dengan Ayah.
Penelitian yang dipublikasikan jurnal Child Development ini menemukan bahwa secara keseluruhan, waktu yang dihabiskan para remaja untuk berinteraksi dengan orangtuanya dari awal sampai akhir masa remaja cenderung menurun. Para remaja ini lebih suka banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa remaja makin banyak menghabiskan waktu dengan orangtua, baik dengan cara melakukan pekerjaan rumah, menonton televisi atau pergi bersama, di masa awal sampai pertengahan remaja, yaitu pada usia sekitar 15 tahun.
"Kami percaya bahwa aktifitas menghabiskan waktu antara anak bersama dengan orangtuanya sangat penting untuk kesejahteraan anak di masa remaja," kata peneliti, Profesor Susan McHale seperti dilansir Medical Daily, Rabu (22/8/2012).
Para peneliti juga menemukan bahwa orangtua yang telah menikah dan memiliki setidaknya 2 orang anak lebih sering menghabiskan waktu dengan anak keduanya. Alasannya adalah karena orangtua sudah bertambah tua dan tidak banyak berkonflik ketika mengasuh anak kedua. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua belajar dari pengalamannya ketika menghadapi anak pertama dulu.
Peneliti menemukan bahwa anak yang lebih tua menghabiskan waktu rata-rata 8 jam seminggu untuk berinteraksi dengan ibunya dan 7 jam dengan ayahnya. Namun anak yang lebih muda menghabiskan waktu rata-rata 8.5 jam seminggu dengan ibu dan 7,5 jam seminggu bersama Ayah. Para peneliti juga menemukan bahwa remaja sebenarnya masih ingin dekat dengan orangtuanya.
"Meskipun remaja lebih terpisah dari keluarganya, ia terus memiliki keinginan untuk mempertahankan hubungan dekat dengan orangtuanya," kata McHale.
Para peneliti mempelajari 200 keluarga selama 7 tahun dan menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan orangtuanya cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik. Tak hanya itu, tingkat kepercayaan diri dan harga dirinya juga lebih tinggi, terutama jika banyak berinteraksi dengan Ayah.
Penelitian yang dipublikasikan jurnal Child Development ini menemukan bahwa secara keseluruhan, waktu yang dihabiskan para remaja untuk berinteraksi dengan orangtuanya dari awal sampai akhir masa remaja cenderung menurun. Para remaja ini lebih suka banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa remaja makin banyak menghabiskan waktu dengan orangtua, baik dengan cara melakukan pekerjaan rumah, menonton televisi atau pergi bersama, di masa awal sampai pertengahan remaja, yaitu pada usia sekitar 15 tahun.
"Kami percaya bahwa aktifitas menghabiskan waktu antara anak bersama dengan orangtuanya sangat penting untuk kesejahteraan anak di masa remaja," kata peneliti, Profesor Susan McHale seperti dilansir Medical Daily, Rabu (22/8/2012).
Para peneliti juga menemukan bahwa orangtua yang telah menikah dan memiliki setidaknya 2 orang anak lebih sering menghabiskan waktu dengan anak keduanya. Alasannya adalah karena orangtua sudah bertambah tua dan tidak banyak berkonflik ketika mengasuh anak kedua. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua belajar dari pengalamannya ketika menghadapi anak pertama dulu.
Peneliti menemukan bahwa anak yang lebih tua menghabiskan waktu rata-rata 8 jam seminggu untuk berinteraksi dengan ibunya dan 7 jam dengan ayahnya. Namun anak yang lebih muda menghabiskan waktu rata-rata 8.5 jam seminggu dengan ibu dan 7,5 jam seminggu bersama Ayah. Para peneliti juga menemukan bahwa remaja sebenarnya masih ingin dekat dengan orangtuanya.
"Meskipun remaja lebih terpisah dari keluarganya, ia terus memiliki keinginan untuk mempertahankan hubungan dekat dengan orangtuanya," kata McHale.