Anak yang memiliki orang tua perokok, baik keduanya atau salah satu
memiliki tingkat kesehatan yang lebih buruk dibandingkan anak yang orang
tuanya tidak merokok. Hal ini sudah menjadi fakta bertahun-tahun.
Selain memperburuk kondisi kesehatan, orang tua perokok ternyata kurang
peduli pada anak-anak mereka. Demikian hasil sebuah penelitian terbaru.
Pecandu
rokok baik ayah, ibu atau keduanya memiliki perilaku yang kurang baik
untuk anak-anaknya, bahkan mengorbankan masa depan anak mereka. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang merokok cenderung membelikan
pakaian murah bahkan memberi makanan seadanya. Hal itu dilakukan agar
mereka tetap bisa membeli rokok dalam kondisi keuangan pas-pasan,
dilansir dari situs Dailymail.co.uk.
Survei yang
dilakukan pada keluarga dengan orang tua perokok memberikan hasil yang
mengejutkan. Ada beberapa perilaku orang tua yang kurang pantas dan
menunjukkan bahwa mereka cenderung tidak peduli dengan anak mereka.
Fakta Ketidakpedulian Orang Tua
- Survey menunjukkan bahwa para orang tua perokok bersedia mengurangi atau mengorbankan kualitas hidup anak-anak mereka agar tetap bisa menikmati rokok.
- 20 persen responden mengaku bahwa mereka sengaja membeli pakaian dan sepatu murah untuk anak-anak mereka dibanding berusaha untuk berhenti merokok. Mereka juga memberi kado yang lebih sedikit dan murah untuk anak mereka.
- Yang lebih parah, 17 persen mengaku mengurangi jatah belanja makanan dan minuman berkualitas untuk anak mereka, karena pemotongan anggaran bisa digunakan untuk membeli rokok.
- Hampir 7 persen melarang anak mereka ikut liburan sekolah agar anggaran membeli rokok tidak terpotong.
- 17 persen melarang anak mereka membeli mainan tertentu.
- Yang menyedihkan, hampir 9 persen mengaku bahwa mereka mencuri uang dari celengan anak-anak mereka, dengan alasan agar bisa memberi rokok.
- Hampir 65 persen responden mengaku bahwa kondisi keuangan mereka pas-pasan, tetapi mereka tetap tidak bisa menghentikan kebiasaan merokok yang sesungguhnya menghabiskan uang mereka.
Dr Sarah Javis yang
terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa sebagian besar perokok
sepenuhnya menyadari bahwa beban keuangan keluarga dapat berkurang jika
mereka menghentikan kebiasaan merokok. Namun, kecanduan ini membuat 70
persen orang ingin berhenti merokok, tetapi hanya 4 persen yang berhasil
berhenti total dari kebiasaan buruk ini. dikutip dati vemale.com