Kenapa sih pria sangat dekat dengan perselingkuhan? Apa saja faktor
yang membuat pria mudah selingkuh dan jadi playboy? Benarkah ada
faktor-faktor alami yang dapat membuat pria sulit untuk mengakhiri hobi
ini? Seorang psikolog bernama Phillip Calvin McGraw menjelaskan sebagai
berikut.
Faktor Genetik
Tanggung jawab gen
Tidak
perlu kaget, ternyata pencetus perselingkuhan bisa ada dalam diri pria
saat mereka masih dalam kandungan. Para ilmuwan menemukan bahwa gen
reseptor vasopresin dalam tubuh pria atau sering disebut sebagai gen
penipu menjadi salah satu penyebab beberapa pria senang selingkuh. Pria
yang sering selingkuh dan playboy memiliki gen penipu yang lebih pendek.
Pengaruh hormon
Selain
dari faktor gen, hormon juga bertanggung jawab pada keinginan pria
untuk selingkuh. Hormon oksitosin adalah hormon yang menciptakan rasa
saling percaya antar pasangan. Pria yang memiliki kadar hormon oksitosin
yang lebih rendah biasanya lebih sulit percaya pada pasangan dan
cenderung mudah berselingkuh.
Faktor Fisik
Wajah tampan
Ada
benarnya jika beberapa wanita lebih memilih pria berwajah biasa
ketimbang pria berwajah tampan. Pria berwajah tampan sering dikaitkan
dengan mudahnya dia berselingkuh. Ilmuwan setuju dengan hal ini, pria
yang memiliki wajah simetris kanan dan kiri lebih mungkin untuk
selingkuh. Dalam pencitraan wajah, semakin simetris wajah bagian kanan
dan kiri, semakin tampan seorang pria. Banyak wanita yang sulit menolak
pria tampan bukan?
Perbandingan panjang jari
Perbandingan
panjang jari manis dan telunjuk juga bisa menjadi sinyal apakah seorang
pria berpotensi selingkuh atau tidak. Pria dengan jari manis lebih
panjang dari telunjuk lebih mungkin untuk selingkuh. Hal ini disebabkan
karena hormon testosteron dalam dirinya lebih besar. Hormon testosteron
bisa juga disebut hormon ‘laki-laki’ yang membuat pria memiliki
sifat-sifat pria yang kuat.
Faktor Lingkungan
Trauma keluarga
Tidak
dapat ditutupi bahwa keluarga memberi pengaruh besar bagi pemahaman
pria akan arti kesetiaan dan perselingkuhan. Pria yang besar dalam
keluarga yang utuh, saling setia dan bahagia lebih mungkin untuk tumbuh
menjadi pria yang setia pada pasangannya. Sedangkan pria yang sejak
kecil terbiasa melihat perselingkuhan dalam keluarganya, dia lebih
mungkin tumbuh sebagai pria yang tidak percaya akan sebuah hubungan dan
komitmen.