Wabah internet dan smartphone terjadi di seluruh dunia, menjangkiti
orang dewasa dan anak-anak. Tidak hanya di Indonesia, anak-anak di
Jepang banyak yang tidak bisa lepas dari internet dan smartphone. Lebih
dari setengah juta anak-anak di Jepang mengalami kecanduan internet, dan
mereka harus 'direhabilitasi'.
Keputusan ini dilakukan oleh
Kementerian Pendidikan Jepang, mereka mengeluarkan dana untuk membantu
anak-anak agar bisa lepas dari dunia maya dan kembali berinteraksi di
dunia nyata, dilansir oleh nydailynews.com. Pemerintah khawatir anak-anak usia 12 hingga 18 tahun mengalami kecanduan internet, sehingga membatasi perkembangan mereka.
Rehabilitasi Dengan Puasa Internet
Anak-anak
dan remaja Jepang harus melakukan rehabilitasi dengan cara puasa
internet. Mereka akan dikirim ke camp atau tempat yang tidak memiliki
fasilitas internet sama sekali. Rehabilitasi ini bukan tanpa alasan,
anak dan remaja yang terlalu lama bergaul dengan internet lebih mungkin
mengalami depresi, obesitas, gangguan peredaran darah dan tumbuh kembang
mereka.
"Kami ingin mereka keluar dari dunia maya dan mendorong
mereka untuk melakukan komunikasi langsung dengan anak lain dan orang
dewasa," ujar Akifumi Sekine, juru bicara kementerian.
Sejauh ini
belum diketahui hasil dari anak-anak dan remaja Jepang yang menjalani
rehabilitasi. Apakah cara ini sebaiknya juga dilakukan di Indonesia.