Menurut Dr Anjali Chabria, psikiater dan psikoterapis dari India, menulis dapat
membantu seseorang yang sulit mengekspresikan diri. Banyak orang
mengalami masalah rendah diri dan khawatir terhadap reaksi orang lain
saat melakukan sesuatu. Biasanya orang jenis demikian kurang memiliki ketrampilan komunikasi yang memadai sekaligus tidak percaya diri. Dan, menulis bisa menjadi jalan untuk meluapkan berbagai macam emosi yang terpendam itu.
“(Menulis) ini melepaskan stres dan tekanan mereka yang mungkin dimiliki untuk menjaga pikiran, perasaan atau pengalaman,” kata Chabria.
Menulis apapun, baik itu buku harian atau tulisan lainnya, tentang
suatu cerita yang baik maupun buruk bisa melegakan kegelisahan.
Sekaligus, menulis dapat merefleksikan pikiran dan perasaan. Positifnya,
seseorang yang mau menulis turut mendapatkan wawasan yang lebih tentang isi dari tulisannya.
Menurut Dr Dhananjay Gambhire, psikiater di India, terapi menulis
sangat cocok diberikan pada orang memiliki masalah gangguan kecemasan,
gangguan beradaptasi, dan mengalami depresi. Meski mungkin cukup sulit memotivasi mereka untuk menulis, tapi menulis akan dirasakan positif manfaatnya. Bahkan, barangkali tidak perlu sampai memakai obat anti-depresi saat seseorang mengalami depresi jika memilih terapi menulis ini untuk mengobati tekanan batinnya.