Menghisap asap dari rokok berbasis air dapat merugikan paru-paru.
Apapun jenisnya – seperti shisha, hookah, atau bong – mempengaruhi
fungsi paru-paru dan menimbulkan gejala efek samping seperti halnya merokok tembakau. Demikian menurut studi terbaru dari Mashhad University of Medical Sciences seperti dikutip Times of India.
Dalam studi ini, peneliti melibatkan tiga kelompok relawan. Ada 57
orang yang merokok lewat pipa air, 30 perokok berat, 51 perokok biasa,
dan 44 non-perokok sebagai kelompok kontrol. Masing-masing kelompok
diminta mengisi kuesioner untuk melihat kondisi dan keparahan gejala
pernapasan, sekaligus mengetes fungsi paru-paru memakai alat spirometer.
Hasilnya, ditemukan kesamaan gejala masalahpada paru-paru relawan yang merokok tembakau maupun lewat pipa air. Keparahan penurunan fungsi paru-paru yang dialami perokok pipa air tidak jauh beda dengan perokok berat. Artinya, meskipun merokok lewat pipa air tidak memakai tembakau, asap dan uap air yang masuk ke paru-paru juga membahayakan.
“Penelitian kami adalah laporan pertama mengenai pentingnya metode inhalasi asap rokok sehubungan dengan efek pada sistem pernapasan,” kata Mohammad Hossein Boskabady, MD, PhD, pemimpin penelitian.
Sebagian orang menganggap merokok memakai pipa air tidak berisiko karena tidak seperti rokok tembakau yang penuh racun. Sebenarnya, asap yang muncul dari rokok pipa air tersebut tidak terkontrol dan lebih besar dosisnya dari rokok kretek. Jadi mungkin rokok pipa air lebih berbahaya dari rokok biasa.