Sebuah gua di Nogasha, Iran, disebut-sebut sebagai gua garam terbesar di dunia saat ini. Sama seperti pada gua kapur, di gua garam tersebut terdapat stalagmit dan stalagtit dengan bentuk yang indah dan artistik.
Bedanya, jika pada gua lainnya stalagtit dan stalagmitnya terbuat dari kapur dan butuh waktu beribu tahun untuk tumbuh, di gua garam mereka tumbuh dalam hitungan hari dan bulan.
Proses pembentukan stalagtit itu berasal dari rembesan air hujan yang membuat garam di tanah dan dinding gua menjadi beku.
Michal Filippi, salah satu tim penjelajah gua garam yang menemukan fenomena menarik tersebut berkata;
“Kami dapat melihat pertumbuhan para stalagtit itu, sebab mereka berubah dalam hitungan hari atau minggu setelah hujan,” katanya seperti dikutip dari atlasobsccura.
Suhu dalam gua tersebut pun sangat panas, berbeda dengan gua lainnya yang biasanya dingin dan lembab.
Gua tersebut mulai dipelajari tahun 1990 oleh profesor Pavel Bosak dari Charles University, dan kemudian diteruskan oleh tim Michal Filippi.
Mereka melaporkan ada saat-saat berbahaya untuk mengunjungi gua
tersebut, yaitu kala masa korosi tiba. Saat itu terjadi bila hujan deras
turun atau masa penghujan.
Stalagtit yang membentuk gua biasanya runtuh dan terjadi perluasan gua sebab banjir besar datang.
Namun jangan khawatir, setelah masa itu berlalu, stalagtit akan tumbuh kembali dan gua garam tersebut aman dikunjungi.