Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita hidup dan dibentuk dari kebiasaan
(perilaku-perilaku yang kita lakukan secara berulang-ulang). Begitu
juga dengan kehidupan keuangan anda. Kehidupan keuangan anda saat ini,
adalah akibat dari perilaku-perilaku yang anda lakukan secara
berulang-ulang. Saya disini berbicara tentang kehidupan keuangan yang
negatif. Padahal kehidupan keuangan mempunyai dampak yang luar biasa
besar terhadap kehidupan anda secara keseluruhan. Banyak sekali orang
terperangkap dalam kesalahan-kesalahan keuangan yang sama.
Berita baiknya, jika anda dapat mengenali dan mengeliminasi
kesalahan-kesalahan ini, hal tersebut adalah langkah pertama menuju
kemandirian keuangan anda.
Berikut adalah kesalahan-kesalahan dalam keuangan yang perlu anda hindari :
1. Pengeluaran Berdasarkan Kata Hati
Sumber hutang pribadi terbesar adalah pengeluaran yang melebihi
hal-hal yang anda butuhkan. Jangan pergi berbelanja jika anda sedang
merasa bosan di rumah, sebab anda akan membeli barang-barang yang
sebetulnya tidak anda butuhkan / jarang anda pergunakan. Jika anda
mempunyai kecendrungan untuk selalu menuruti kata hati anda, cobalah
untuk membuat rencana yang matang terhadap barang-barang yang memang
perlu anda beli dan barang-barang yang perlu anda hindari. Jika anda
betul-betul menginginkan sesuatu, anda dapat kembali di lain hari –
intinya bersabarlah ketika berbelanja.
2. Tergoda oleh Teknik-Teknik Para Penjual
Perusahaan-perusahaan besar mencoba banyak trik untuk mengajak kita
membeli barang-barang yang sebetulnya tidak kita butuhkan. Ya, itulah
marketing. Sebagai contoh, jangan tergoda oleh barang-barang yang
di-discount sampai dengan 70%; bukan karena barang tersebut sedang sale
lalu anda berpikiran harga tersebut adalah harga yang sangat bagus dan
anda perlu membelinya. Jangan tergoda oleh promosi membeli 2 gratis 1;
sebaliknya lihatlah barang-barang yang anda miliki saat ini, mulailah
menghitung berapa banyak dari barang-barang tersebut yang jarang anda
pergunakan.
Jika anda merasa tidak nyaman oleh perilaku para salesman, pergilah menjauh segera – Jika anda betul-betul menginginkan barang tersebut, anda bisa datang lagi suatu saat.
Jika anda merasa tidak nyaman oleh perilaku para salesman, pergilah menjauh segera – Jika anda betul-betul menginginkan barang tersebut, anda bisa datang lagi suatu saat.
3. Tidak Pernah Mengecek Harga yang Lebih Murah
Untuk item-item tertentu seperti asuransi atau hipotek misalnya,
perusahan-perusahaan mengambil keuntungan dari loyalitas konsumen dengan
memberikan harga yang tinggi. Keengganan konsumen untuk berpindah ke
perusahaan lain ini dalam bahasa inggris disebut customer inertia.
Sebagai contoh, orang-orang berpikir terlalu banyak birokrasi yang
harus mereka lewati jika ingin memindahkan hipoteknya. Padahal jika
mereka mau menjalani proses tersebut, yaitu berpindah ke perusahaan
hipotek lain yang lebih murah, mereka akan menghemat jumlah uang yang
cukup besar. Saya mengambil sebuah perumpamaan : jika anda pergi
berbelanja, maukah anda membeli sebuah barang yang sebetulnya mempunyai
kualitas yang tidak jauh berbeda, namun memiliki harga 20% lebih mahal?
4. Tidak Memiliki Rencana Dalam Menabung
Memang benar jika di usia 20-an sulit bagi anda untuk menabung,
karena biasanya anda telah lepas dari tanggung jawab orang tua dan
penghasilan anda habis untuk keperluan hidup sehari-hari. Anda baru bisa
mulai menabung setelah penghasilan anda dirasakan cukup. Namun jika
saat itu datang, anda menemukan diri anda telah menginjak usia 50-an
tanpa tabungan sama sekali.
Menabung memerlukan suatu sikap paksaan pada diri sendiri. Jika anda memaksakan untuk menabung sejak usia dini meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, hal tersebut lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan, dan anda akan lebih produktif kelak. Kondisi keuangan anda pun dijamin akan jauh lebih baik di masa mendatang.
Paksakan minimal 10% dari penghasilan anda disisihkan untuk ditabung.
Menabung memerlukan suatu sikap paksaan pada diri sendiri. Jika anda memaksakan untuk menabung sejak usia dini meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, hal tersebut lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan, dan anda akan lebih produktif kelak. Kondisi keuangan anda pun dijamin akan jauh lebih baik di masa mendatang.
Paksakan minimal 10% dari penghasilan anda disisihkan untuk ditabung.
5. Menjadikan Kekayaan Sebagai Tujuan Hidup
Banyak para milyuner yang memiliki sifat tidak pernah puas. Mereka
selalu menginginkan lebih dan lebih. Hal yang paling menyakitkan mereka
adalah jika mereka harus membelanjakan uangnya.
Uang dan kekayaan bukanlah suatu hal yang buruk, namun mereka akan menjadi seperti itu jika kita mencintainya melebihi apapun didalam hidup. Hidup bukan hanya tentang mengumpulkan uang, anda perlu menjaga keseimbangan antara uang dan aspek-aspek kehidupan anda yang lain.
Uang dan kekayaan bukanlah suatu hal yang buruk, namun mereka akan menjadi seperti itu jika kita mencintainya melebihi apapun didalam hidup. Hidup bukan hanya tentang mengumpulkan uang, anda perlu menjaga keseimbangan antara uang dan aspek-aspek kehidupan anda yang lain.
6. Membiarkan Uang Merusak Persahabatan
Suatu kesalahan besar jika anda bergantung pada sahabat anda untuk
menyelesaikan masalah keuangan yang anda hadapi, apalagi jika anda
membuatnya menjadi sebuah kebiasaan. Banyak kasus persahabatan yang
hancur hanya gara-gara masalah uang. Jangan nodai persahabatan yang
telah anda bangun dengan susah payah dengan urusan pinjam meminjam uang.
7. Tidak Memiliki Catatan Atas Keuangan Anda
Banyak orang tidak mengetahui seberapa banyak uang yang sudah mereka
belanjakan atau hutang yang mereka miliki; yang mereka sadari adalah
dompet mereka sudah kosong di akhir bulan. Ada baiknya jika anda mulai
mencatat pengeluaran-pengeluaran anda sehingga anda bisa lebih
mengontrol lagi pos-pos mana yang perlu dihemat.
Kondisi keuangan yang baik dimulai dengan menyadari kondisi keuangan anda saat ini.
Kondisi keuangan yang baik dimulai dengan menyadari kondisi keuangan anda saat ini.
8. Memperoleh Penilaian Kredit yang Merugikan
Telat dalam membayar pinjaman ke bank akan membuat anda terkena bunga
dan denda, namun sebetulnya masalah yang lebih utama adalah anda akan
terkena dampak yang merugikan terhadap penilaian kredit anda (credit
rating). Akibatnya anda akan lebih sulit dalam memperoleh kredit di masa
mendatang dan hal ini sangat mahal harganya, karena menyangkut nama
baik anda.
Saya memiliki seorang rekan yang telah di-blacklist oleh salah satu bank penyedia kartu kredit. Ia saat ini kesulitan mengajukan kredit pemilikian rumah (KPR) ke bank manapun. Kenapa hal ini bisa terjadi? Bank-bank memiliki jaringan yang kuat satu sama lain, sehingga jika anda di-blacklist oleh salah satu bank, maka nama anda akan disebarkan ke bank-bank lainnya.
Sebisa mungkin hindari telat membayar kredit apalagi tidak membayar sama sekali. Jika anda memang mengalami kesulitan, cobalah untuk datang baik-baik ke bank bersangkutan untuk membicarakan masalah keuangan anda.
Saya memiliki seorang rekan yang telah di-blacklist oleh salah satu bank penyedia kartu kredit. Ia saat ini kesulitan mengajukan kredit pemilikian rumah (KPR) ke bank manapun. Kenapa hal ini bisa terjadi? Bank-bank memiliki jaringan yang kuat satu sama lain, sehingga jika anda di-blacklist oleh salah satu bank, maka nama anda akan disebarkan ke bank-bank lainnya.
Sebisa mungkin hindari telat membayar kredit apalagi tidak membayar sama sekali. Jika anda memang mengalami kesulitan, cobalah untuk datang baik-baik ke bank bersangkutan untuk membicarakan masalah keuangan anda.
9. Meminjam Uang Dengan Bunga Yang Tinggi
Jika anda terpaksa meminjam uang ke instansi keuangan, pastikan bahwa
anda telah mendapatkan bunga yang terbaik atau rendah. Hindari meminjam
uang dengan bunga diatas 17%, apalagi pinjaman dari kartu kredit.