Olahraga jogging dan
jalan cepat lebih bermanfaat buat jantung dibanding dengan jalan kaki
biasa. Keduanya dapat mengurangi terjadinya sindrom metabolik. Hanya
saja, menurut studi dari Bispebjerg University Hospital di Denmark, jalan kaki dengan kecepatan normal yang dilakukan setiap selama satu jam tidak memiliki efek mengurangi risiko jantung.
Studi melibatkan 10.135 relawan berusia 21-98 tahun. Selama 10 tahun,
mereka mendapat pantauan pada intensitas aktivitas fisik dan durasinya.
Pada relawan pria, sebelum penelitian ditemukan 27,3 persen memiliki
sindrom metabolik. Sekitar 37 persen pria memiliki gaya hidup kurang
gerak dan 14 persen aktif secara fisik.
Pada relawan wanita, sebelum penelitian ada 20,7 persen yang punya
sindrom metabolik. Satu dari tiga wanita punya gaya hidup kurang gerak
dan 10 persen wanita tercatat punya kebiasaan aktif secara fisik.
Sindrom metabolik adalah kumpulan faktor yang bisa memicu penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Orang-orang yang memiliki sindrom ini akan terindikasi memiliki tekanan
darah tinggi, kadar gula darah tinggi, lingkar pinggang yang besar,
rendahnya HDL, dan naiknya kolesterol LDL.
Pada akhir studi didapatkan hasil bahwa ketika relawan melakukan
jalan kaki dengan cepat mampu menurunkan risiko terkena sindrom
metabolik hingga setengahnya, Pada mereka yang rutin melakukan jogging,
risiko turun sampai 40 persen. Namun, relawan yang hanya berjalan kaki dengan kecepatan normal tidak memperoleh keuntungan seperti halnya jalan cepat atau jogging.
“Intensitas lebih pada volume aktivitas fisik adalah penting,” kata peneliti, seperti dikutip Huffingtont Post.
sumber