Benarkah makanan utama bangsa Indonesia hanya nasi? Meskipun padi
adalah hasil utama pertanian sejak masa Majapahit, namun makanan pokok
di setiap daerah bermacam-macam. Tanah Nusantara subur untuk berbagai
jenis tanaman perkebunan dan lading seperti jagung, singkong, pisang,
ubi dan lain sebagainya. di kutip dari vemale.com
Strategi pengembangan perkebunan dan
perladangan menjadi tulang punggung strategi ketahanan pangan berbagai
kerajaan di Nusantara terutama di kerajaan besar seperti Majapahit dan
Sriwijaya. Sehingga muncul jenis pertanian basah (sawah) dan kering
(ladang, perkebunan).
Dalam penelusuran sejarah, masyarakat yang
tinggal di berbagai pulau di Nusantara justru hidup dari perburuan,
termasuk menangkap ikan dan mengkonsumsi ubi dan akar-akaran. Teknologi
pertanian dan ketrampilan bercocok tanam baru diperkenalkan ketika
bangsa Austronesia bermigrasi ke wilayah Nusantara.
Bagaimana
dengan paradigma konsumsi makanan pokok kita saat ini? Kondisi Indonesia
saat ini tidak kondusif lagi dalam segala hal jika dibandingkan dengan
masa keemasan kerajaan Nusantara, terkait masalah agraria. Salah satu
cara yang sangat baik dilakukan bersama adalah melakukan diversivikasi
pangan, yaitu dengan melepas ketergantungan kita pada beras.
Banyak
orang masih mencari nasi setelah makan mi goreng, pizza atau kentang
goreng karena ketergantungannya akan nasi. Ini salah kaprah karena
asupan karbohidrat ke dalam tubuh jadi berlebihan, sehingga berakibat
pada masalah kesehatan, termasuk obesitas dan masalah metabolisme,
seperti diabetes dan lain-lain.
Perubahan gaya hidup dan pola
makan memang perlu upaya ekstra, tetapi beruntung kalangan muda dan
anak-anak Indonesia jauh lebih mudah beradaptasi. Mereka saat ini sudah
akrab dengan roti, kentang goreng, mi dan tak tergantung nasi.
Jika Anda yang peduli pada diri dan keseimbangan global termasuk kedaulatan pangan, ayo ambil tindakan nyata: be creative and let’s act!